Friday, February 17, 2017

FACEBOOK DIMINTA UNTUK MENGHENTIKAN BERITA HOAX




Facebook dan beberapa media sosial lainnya diminta berbagai negara untuk membuat upaya menhentikan penyebaran berita hoax.
Secara global, Facebook telah mengumumkan pada Desember bahwa sedikitnya ada empat cara untuk memperbaiki timeline pengguna. Berikut rinciannya:
Facebook telah melengkapi setiap posting-an penggunanya dengan alat pelaporan yang diletakkan di posisi kanan atas layar. Posting-an yang memuat unsur hoax, spam, maupun kebencian bisa segera dilaporkan melalui alat tersebut.
Peringatan untuk Membagikan Berita
Facebook bekerja sama dengan organisasi pihak ketiga untuk membantu mereka menghentikan penyebaran berita hoax yang dilakukan justru oleh pengguna sendiri. Meski berita tersebut masih bisa disebarkan, Facebook akan memberikan tanda bahwa berita atau artikel tersebut sulit dipercaya kebenarannya.
Berbagi Informasi yang Benar
Jika sebuah berita banyak disebarkan dan tidak menimbulkan kontroversi, Facebook mengasumsikan bahwa berita itu dapat dipercaya. Artikel atau berita semacam itu akan diberi prioritas oleh Facebook.
Tak Ada Insentif
Facebook akan mengurangi pembelian domain yang digunakan untuk menipu karena arah berita hoax memang tidak hanya untuk menggiring opini publik, tetapi juga untuk mencari penghasilan. Dengan mengurangi domain, situs-situs palsu yang berpura-pura menjadi situs asli akan berkurang. Facebook juga menganalisis apakah publisher itu benar.
Gelar Pelatihan Jurnalistik di Kampus
Belum lama ini, Facebook menyatakan siap menyelenggarakan pelatihan jurnalistik di berbagai universitas. Menurut Dirjen Aplikasi Informatika (APTIKA), Samuel Abrijani Pangerapan, program Facebook Jurnalistik ini bertujuan untuk memberikan edukasi dan literasi kepada masyarakat di Indonesia sehingga terhindar dari berita hoax.

0 comments:

Post a Comment